Launching Aplikasi BAPER
Boyolali (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Kabupaten
Boyolali, Jawa Tengah,meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan
aplikasi "Booking Antrean Periksa" atau Baper untuk pelayanan rawat
jalan yang semakin nyaman, akuntabel dan transparan.
"Pasien rawat jalan kini sudah bisa mendaftarkan untuk memeriksakan
kesehatannya hanya dengan mengoperasikan gawai," kata Direktur RSUD
Pandan Arang Boyolali Siti Nur Rokhmah Hidayati di Boyolali, Selasa.
Siti Nur Rokhmah Hidayati mengatakan aplikasi Baper mudah diakses karena
dapat diunduh melalui "playstore" pada masing-masing ponsel pintar
pasien.
"Kami berharap dengan mengembangkan aplikasi Baper ini, rumah sakit ke
depan menjadi kepercayaan masyarakat. Dengan layanan berbasis teknologi
informasi semakin memudahkan masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya
ke rumah sakit. Semua pelayanan bisa terdeteksi dengan sistem aplikasi
ini," katanya.
Fitur aplikasi Baper membantu pasien mendaftarkan diri dan periksa dari
mana saja. Pasien juga dapat melihat langsung jadwal dokter hingga
memantau antrean pembuatan resep obat.
Kemudahan lain, kata dia, untuk pelayanan yang sementara melayani rawat
jalan ini dengan mengintegrasikan dengan Badan Pelayanan Jaminan Sosial
(BPJS) dan Administrasi Kependudukan (Adminduk).
Kepala Bagian umum RSUD Pandan Arang Boyolali Nanang Sugiarto
menambahkan peralihan dengan menggunakan teknologi tersebut menjadikan
poliklinik yang semula ramai dalam proses antrean, kini menjadi
terkendali, sehingga membuat pasien lebih nyaman dengan adanya Baper.
Selain itu, aplikasi tersebut juga sekaligus mengubah pola komunikasi
petugas dengan pasien yang semula terlayani lewat aplikasi WhatsApp
(WA). Pasien dapat mengetahui antrean tidak berjubel di poliklinik.
"Petugas semula dengan WA karena harus jawab, dan terbatas waktu.
Sementara ada yang offline harus dilayani registrasinya, jadi petugas
kerepotan karena harus menginput data yang belum terkoneksi BPJS dan
NIK. Rawan komplain saat menunggu antrean pembuatan resep obat," kata
Nanang.
Menyinggung soal pasien yang tidak memiliki gawai atau tidak memahami
aplikasi ini, kata dia, tetap dapat dilayani secara manual. Pasien
kategori ini, tetap mendapat kemudahan, apalagi telah memiliki nomor
rekam medik. Bagi pasien baru juga mudah terlayani karena rumah sakit
telah memiliki perangkat komputer dan alat pindai yang mumpuni.
"Cukup pindai barcode atau masukkan nomor rekam medik, data sudah ada.
Termasuk pula dapat melihat dan menggunakan data rekam medik untuk
memeriksa di pelayanan kesehatan di tempat lain," katanya.
Aplikasi Baper juga membuat sistem penilaian terhadap rumah sakit
berjalan lebih fair, karena setiap penggunanya dapat memberi rating
berdasarkan pengalamannya. Manajemen rumah sakit berharap aplikasi ini,
dapat dikembangkan untuk layanan isntalasi gawat darurat dan rawat inap
serta layanan secara menyeluruh.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2020
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2020