BOYOLALI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandan Arang
Boyolali membatasi sejumlah layanan kesehatan. Sebab, fokus saat ini
adalah penanganan pasien yang terkonfirmasi positif virus korona
(Covid-19). Salah satu layanan yang ditiadakan, yakni tindakan operasi.
Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali Siti Nur Rokhmah Hadiyati
menjelaskan, pembatasan tersebut bersifat sementara, hingga pandemi
virus korona benar-benar berakhir. Sekaligus upaya memutus mata rantai
penyebaran Covid-19.
“Misalnya tindakan operasi yang direncanakan, untuk sementara
ditiadakan. Kecuali kalau keadaan emergency. Tetap kami lakukan tindakan
operasi,” papar Siti, kemarin.
Terkait tingkat okupansi keterisian bed, lanjut Siti, sekitar 36 unit
per hari. Angka tersebut turun sekitar 50 persen dari kondisi normal
yang mencapai 79 bed per hari. Untuk itu, dilakukan merger terhadap
bangsal-bangsal yang kurang efektif.
“Dua bangsal sudah kami merger. Sebagai upaya untuk efiseinsi anggaran.
Karena setelah refocusing anggaran, banyak yang dialihkan untuk
penanganan Covid-19. Kami juga sudah menerima tambahan anggaran dari
refocusing sebesar Rp 6 miliar,” paparnya.
Diakui Siti, pendapatan RSUD selama pandemi virus korona ini terjun
bebas. Penurunan kunjungan pasien terasa di bagian poliklinik. Banyak
kursi tunggu kosong tiap harinya. Menurut Siti, jumlah pengunjung
poliklinik per hari tinggal 200-300 orang saja. Padahal biasanya
mencapai 700 orang per hari. (wid/fer/ria)